Curhatan Janda Cari Jodoh, Hanya Ingin Nafkah Batin

Janda terkadang dianggap sebagai sosok yang negatif atau bermasalah karena gagal membangun rumah tangganya. Namun kenyataannya tidak semua janda memiliki nilai negatif seperti itu.





Terbukti saat ini banyak janda mapan yang berhasil menghidupi anak-anaknya dengan mandiri. Seperti kisah janda bernama Dahlia (bukan nama sebenarnya).

Kepada sahabatnya bernama Keller, pria beristri dan anak, Dahlia kerap mencurahkan isi hatinya. Dahlia hidup dengan anaknya. Ia pun kerap berbagi cerita tentang hidup yang dihadapinya sebagai seorang single parent.


Hingga pada akhirnya janda ini merasa Keller menjadi sosok yang tepat sebagai ‘besi penguat’ kehidupannya yang rapuh. Ia pun mengatakan bahwa dirinya siap untuk menjadi istrinya apabila Keller menghendakinya.

Namun niat Keller dekat dengan janda tersebut adalah hanya untuk sharing dan menjadi penguatnya di kala kesulitan. Keller terkejut dengan ajakan menikah dari sang janda, hal tersebut membuatnya penasaran dan bertanya-tanya.

Rupanya masalah biologis lah yang menjadi alasan mengapa janda tersebut ingin dinikahi.


“Dia bilang tidak apa dimadu, siap katanya. Yang penting pria tersebut mau memberikan nafkah batin saja. Nggak usah diberi nafkah lahir juga tak apa. Dia merasa sudah cukup dan bisa merawat anaknya dengan baik,” terang Keller.

Ternyata janda tersebut ingin menjauhkan diri dengan dosa dan maksiat. Usianya yang terbilang muda sekira 38 tahunan membuatnya masih ingin berhuhungan seks dengan lawan jenis.


Namun di sisi lain ia tidak ingin melakukan hal tersebut dengan orang yang bukan menjadi muhrimnya.

“Dia bilang mau cari suami yang bisa memenuhi kebutuhan biologisnya saja. Daripada dia berhubungan dengan pria lain dengan status tidak menikah maka akan menimbulkan dosa dan maksiat. Alasan itulah yang membuatnya rela dimadu agar mendapat suami secara sah,” tuntasnya.

Prześlij komentarz for "Curhatan Janda Cari Jodoh, Hanya Ingin Nafkah Batin"